Saya bingung mau ngasih judulnya, karena ceritanya terjadi di atas motor makanya dikasih judul seperti itu hehe. Ceritanya terjadi saat saya dibonceng Satori menuju Terminal Cilegon. Waktu itu ngobrol-ngobrol seputar tips mencari pasangan, lebih spesifiknya istri yang sholeha. Karena saya bawel, pas orang lagi nyetir motor pun dikhotbahi T_T. Cerita singkatnya kayak gini,

Pokoknya Tor, untuk mencari pasangan hidup itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan wasiat kepada para pria yang ingin menikahi perempuan. Pada dasarnya perempuan itu dinikahi karena 4 hal, yakni kecantikannya, keturunannya, hartanya dan agamanya. Jika ingin beruntung, pilihlah agamanya. Pertanyaannya adalah bagaimana cara melihat agamanya, kenal saja belum lama atau ketemu saja jarang sekali?

Untuk melihat agama seorang perempuan, cukuplah dengan melihat cara dia menutup auratnya, aka berpakaian. Saat seorang wanita menutup aurat dengan baik sesuai syar'i (berhijab dengan tidak menunjukkan lekuk tubuh, ingat ya, lekuk tubuh), InsyaAllah agamanya baik. Ternyata, cara menutup aurat ini tidak hanya menunjukkan agamanya saja, melainkan hartanya juga.

Ketaatan seorang hamba kepada Allah tergantung dari apa yang dia makan. Jika yang dia makan baik, halal, insyaAllah baik pula lah ahlaknya. Yang ditekankan adalah kualitas harta, kehalalalan, bukan kuantitas.

Beberapa bulan yang lalu, saat mengikuti kajian pekanan, salah seorang penceramah bercerita tentang seorang syekh dari Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia untuk memberikan materi. Di bandara, beliau diberikan makanan ayam goreng cepat saji. Kemudian beliau pun sholat mengimami orang-orang yang mengantarkan beliau. Setelah sholat, beliau bertanya, "Makanan apa yang kau berikan kepadaku tadi? Hafalanku menjadi kacau." Akhirnya yang mengantarkan menjelaskan bahwa makanan yang diberikan adalah ayam goreng salah satu fast food yang sudah diketahui dan berlabel halal. Namun meski sudah mendapatkan sertifikasi halal, proses pemotongan ayam selanjutnya tidak tahu lagi.

Hal ini menunjukkan betapa berpengaruhnya apa yang dia makan terhadap seseorang. Jika yang dia makan baik, insyaAllah akan baik pula orang tersebut, begitu pun sebaliknya. Cerita di motornya sudah sampai disini, namun saya baru sadar sekarang (saat nulis) kenapa bisa ada hubungannya dengan harta. Harta yang dimaksud ternyata bukan hanya dari segi kuantitas, melainkan kualitasnya juga. Dan kualitas harta (kehalalalan) tidak bisa terlihat jelas, hanya bisa terlihat setelah harta itu dimakan, dan visualisasi kualitas harta dapat dilihat dari orang yang memakannya.

Kemudian keturunannya. Sudah jelas, jika seseorang memiliki peringai yang baik, maka keluarganya pun tidak akan jauh dari demikian. Buah apel jatuh tidak jauh dari pohonnya. Imam Syafi'i lahir dari seorang wanita yang terjaga dan laki-laki yang sangat jujur. Meskipun banyak kita dapati bahkan di Al Qur'an, anak Nabi Nuh meninggal dalam keadaan kafir, istri Nabi Luth pun demikian dan paman Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Thalib, meninggal dalam keadaan kafir. Namun perlu diingat bahwa hal tersebut menunjukkan bahwa garis keturunan (nasab) tidak menjadi jaminan diberikannya Rahmat Allah Subhanaahu wa ta'ala. Kembali lagi, jika seseorang berperingai baik, insyaAllah keluarganya pun demikian.

Agama, harta, keturunan, dan terakhir adalah kecantikannya. Ada beberapa makna dari cantik, tergantung dari siapa yang memberikan pendapat. Buat saya, kecantikan seorang perempuan mampu menenangkan hati, membuat saya tersenyum setiap saat melihatnya dan menggetarkan jiwa dan bikin klepek-klepek (hehe bahasanya ampun dj...). Khusus menggetarkan jiwa, saya biasanya suka gimana gitu kalo melihat perempuan yang menutup auratnya dengan baik hehe.

Sebelum beralih kepada kesimpulan, saya ingin menyampaikan definisi beruntung. Apa itu beruntung? Secara logika, beruntung itu kita berharap mendapatkatkan sesuatu misal 100rb, taunya dapetnya 500rb, sesuatu banget yang tidak disangka-sangka, itu beruntung.

Jadi, kesimpulannya adalah saat seorang laki-laki memilih seorang perempuan karena agamanya, maka dia akan beruntung dan pasti beruntung (wajib beriman kepada hadits-hadits shohih). Karena saat seorang laki-laki memilih agamanya, maka ketiga hal yang lain yakni harta, keturunan dan kecantikannya insyaAllah akan baik pula. Dan karena pernikahan itu suatu ibadah, maka prosesnya pun harus dijaga sebisa mungkin agar tidak terkotori oleh hal-hal buruk. Tidak ada ibadah lain yang bisa menggenapkan agama selain pernikahan, oleh karena itu syetan akan sangat gigih menggoda agar prosesnya terkotori. Logikanya, untuk sholat saja harus berwudhu (bersuci), bagaimana jadinya jika sebelum sholat malah kotor-kotoran hehe.

Dan berikut adalah hadits yang dimaksud....

تنكح المرأة لأربع: لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت يداك

“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)

Dan kebenaran datannya dari Allah semata, kesalahan dari pribadi dan syetan, والله أعلمُ بالـصـواب (dan Allah lebih mengetahui yang sebenar-benarnya).

.
preload preload preload