Alhamdulillah akhirnya bisa nulis lagi setelah lama gak nulis. Kali ini ingin nulis wasiat hehe. Banyak orang yang menyangka bahwa saat tepat berwasiat adalah saat kondisi kritis/sakit parah dimana harapan untuk hidup tidak terlalu banyak. Kemudian, jika ada orang yang meninggal mendadak dan terdapat wasiat beberapa hari setelah meninggal, maka umumnya orang akan menganggap bahwa memberikan wasiat adalah salah satu tanda seseorang akan cepat meninggal. Hal ini tentunya bertentangan dengan Islam, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam senantiasa memberikan wasiat kepada para sahabat maupun keluarganya.
Oleh karena itu, saya pun ingin berwasiat terutama kepada istri, anak (insyaAllah), orang tua, adik-adik, keluarga dan teman-teman. InsyaAllah akan ada beberapa wasiat yang saya tulis dan terdiri dari beberapa tulisan.
Satu-satunya dosa yang Allah subhanaahu wa ta’ala tidak akan mengampuni darinya adalah syirik. Yakni menyekutukan Allah, percaya bahwa ada kekuatan lain selain Allah, termasuk menjadikan perantara antara Allah dengan mahluknya.
Bangsa Arab jahiliyyah dahulu meyakini bahwa Allah adalah pencipta alam semesta, namun mereka menjadikan perantara antara mereka dengan Allah, yakni patung-patung. Mereka menyangka bahwa patung yang mereka sembah dapat “mengantarkan” permintaan mereka kepada Allah. Allah pun mengabadikan pengakuan mereka dalam surat yang ke-39, surat Az Zumar ayat 3.
“ … Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya …”
Sebagian dari mereka meyakini bahwa orang-orang sholeh yang telah meninggal dapat menjadi washilah atau perantara antara mereka dengan Allah karena do’a mereka yang mustajab ketika masa hidupnya. Oleh karena itu, mereka membuat patung yang dinisbatkan kepada orang sholeh bersangkutan dan berharap agar do’a mereka sampai kepada Allah.
Saya pesankan kepada pembaca yang insyaAllah dirahmati Allah, agar tidak mengikuti kebiasaan tersebut, siapa pun orang sholehnya termasuk nabi Rasulullah shallallahu’alahi wa sallam, jangan meminta kepada beliau, mintalah langsung kepada Allah. Adapun kepada beliau, bersholawatlah karena Allah pun bersholawat kepadanya. Bersholawatlah juga dengan sholawat yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, bukan yang lain.
Kemudian, janganlah pembaca sekalian menghubungkan sesuatu dengan hal yang ghaib seperti percaya larangan-larangan waktu tertentu untuk melakukan hal-hal tertentu, misal dilarang nikah bulan ini dan itu, menerjemahkan masa depan dengan garis tangan/ramalan (Rasulullah saja tidak mengetahui masa depan yang akan menimpa beliau, contohnya saat gigi beliau sampai patah ketika perang uhud, juga Rasulullah tidak diberitahu hal-hal ghaib melainkan atas ijin Allah, contoh saat kalung istri tercintanya 'Aisyah hilang, beliau memerintahkan para sahabatnya untuk mencari kalung tersebut. Kalaulah beliau mengetahui, mana mungkin meminta bantuan para sahabat?).
Dan masih banyak hal-hal lain yang dikhawatirkan terjerumus kepada kesyirikan – meskipun kita menyadari bahwa hal tersebut adalah budaya keluarga yang turun temurun. Jika dirasa bahwa budaya tersebut mengarah kepada kesyirikan maka tinggalkanlah. Ingat, cercaan, cemoohan manusia di dunia sangat ringan dan singkat dibandingkan dengan siksaan neraka yang berat lagi kekal….
Oleh karena itu, sekali lagi saya berwasiat kepada istri, anak (insyaAllah), adik-adik, orang tua, keluarga yang lain, teman, serta semuanya, hindarilah kesyirikan karena syirik akan membawa kepada kesengsaraan yang abadi. Cukuplah Allah yang kepada-Nya kita menggantungkan semua kebutuhan dan do’a.
Karena keterbatasan ilmu, berikut saya lampirkan beberapa tulisan yang insyaAllah berguna agar diri kita terhindar dari kesyirikan dan potensi kesyirikan…
Post a Comment